Arnaud Kalimuendo: Mesin Gol Belia PSG Mulai Hebring Di Ligue 1 Prancis

Arnaud Kalimuendo: Mesin Gol Belia PSG Mulai Hebring Di Ligue 1 Prancis Arnaud Kalimuendo: Mesin Gol Belia PSG Mulai Hebring Di Ligue 1 Prancis

Paris Saint-Germain tidak kekurangan opsi penyerang, itu adapun pasti.

Dalam postur Neymar, Kylian Mbappe, Angel Di Maria atas Mauro Icardi, juara berkukuh Ligue 1 Prancis tersebut mendapat grup penyerang bahwa, paling buruk, bisa bersaing atas tim tertidak emosi manapun dekat dunia.

Bagi kurang lebih, mungkin mereka menjadi yang paling ditakuti di benua Eropa.

Dengan demikian, menjabat seorang penyeramg muda dekat Parc des Princes bahwa berambisi menembus skuad utama mungkin menjabat kedudukan bahwa mengerikan.

Dan itulah tantangan yang patut dihadapi oleh Arnaud Kalimuendo.

Pemain berusia 19 tahun itu telah bersama PSG sejak usia 10 tahun sehabis memulai ekesalsi sepakbola bersama tim lokal FC Saint Cloud hadapan daerah pinggiran kota Paris, bersama ketajaman hadapan depan gawang secara konsisten selaku kualitas tersaling menolongnya.

Dalam dua musim sejak awal 2018/19 dia mencetak lebih atas 60 gol akan tim berbagai usia dini, terditerima sembilan terdalam 10 laga antara UEFA Youth League.

Itu menciptakannya menkaribi tim utama, tetapi menembus skuad yang penuh bintang terbukti sangat sulit bagi talenta terbersih akademi kedalam satu dekade terakhir.

A post shared by Arnaud Kalimuendo (@arnaud_kalimuendo)

Baru musim panas terus, mantan rekan setim Kalimuendo, Tanguy Nianzou maka Adil Aouchiche memutuskan kepada menolak menerima kontrak mutakhir agar bisa mendapat kesempatan bermain di alam lain, maka bersama kontraknya yang akan habis jauh didalam 2 bulan, Kalimuendo mungkin akan dimaafkan apabila mengikuti jejak mereka.

Namun, ia berambisi akan meraih keberjayaan ketika akan lain kalah, dengan musim pertamanya pada level Ligue 1 memberi isyarat itu adalah taruhan akan cukup tidak emosi.

Kalimuendo menghabiskan musim ini demi tim promosi Lens, kendati ia mendapat kesempatan menjalani debut bersama PSG dalam laga pemaktelseif musim sebelum menandatangani kontrak mutakhir berdurasi empat tahun dalam hari ia dipinjamkan.

Sepol ini berdasarkan klub anyarnya, pemain muda asal Prancis terkandung telah mencetak lima gol akan semua ajang, terbersarang empat gol terdalam 18 pertandingan Ligue 1.

Meski itu terdengar tidak terlampau berjibun, khusus meneladan diingat bahwa tidak ada pemain NXGN tahun ini (yang lahir setelah 1 Januari 2002) capa mencetak lebih berjibun gol antara lima liga top Eropa musim ini.

Dia juga berprofesi pemain Lens esensial hadapan dalam 70 tahun adapun mencetak gol cukup tiga laga demi starter perdana untuk klub, demi perkembangannya tampak jelas terus meningkat saat mulai beradaptasi demi level tim senior.

"Musim saya berjalan saling menolong. Saya berkembang, tetapi saya paham masih ada berlipat-lipat pertandingan kepada dijalani," ujar sang bintang muda yang mendapat panggilan modern "Kali" kepada  Goal.

 

"Bagi saya, Lens sama dengan klub ideal. Ada semua nan saya cari, selanjutnya saya diberi paham bahwa saya akan mendapat kesempatan bermain. Saat mengetahuinya, saya tidak ragu untuk datang ke sini.

"Saya bisa melihat saya bukan pemain adapun klop sebagai enam bulan lintas. Saya jenjang lebih dewasa dalam bermain tetapi saya masih layak beroperasi kuat setiap hari karena saya masih memegang area adapun perlu saya tingkatkan.

"Anda tidak bakibat berhenti mempertanyakan diri Anda sendiri. Saya selalu berusaha mencari solusi, karena saya kenal saya bisa lebih tidak emosi bersama saya akan selaku lebih tidak emosi."

Dorongan untuk terus berkembang adalah sesuatu bahwa ia dapat ketika berlatih bersama bintang-bintang global di skuad PSG, bahkan pemain tertidak emosi menyadari mereka masih bisa memberi lebih.

"Saya berguru besar musim lampau ketimbang pemain hebat bagai Neymar, Mbappe, Icardi selanjutnya [Edinson] Cavani," imbuhnya. "Saya meningkatkan kontrol saya ketika dempet depan gawang, sesuatu yang benar-benar saya ingin pelajari ketimbang mereka.

"Keseriusan dan profesionalisme mereka - ketika Anda bertemu lewat pemain-pemain bagaikan itu, Anda kudu memperhatikan segalanya.

"Itu bagaikan berada antara dalam mimpi. Pemain-pemain yang Anda kagumi dan terus mereka rekan setim Anda. Itu adalah hal luar biasa bagi saya sebagai pemain muda."

Meski sekarang ia berada di tim yang lebih kurang masyhur, itu tidak membuat Kalimuendo - yang mendapat kekompetenan bersama kecepatan impresif meski berbadan cukup singkat - berhenti melampas melalui pemain-pemain terbaik.

Baru pekan lantas, dia melihat ketimbang habis saat Mbappe bersama Erling Haaland menghebohkan Liga Champions bersama total lima gol hadapan antara mereka, bersama pemain kelahiran Surenes terkemuka selantas ingin belajar ketimbang penyerang-penyerang terbaik dunia agar ia bisa menuju ke sana.

"Saya berusaha terinspirasi oleh pemain terbaik agar bisa mengembangkan orang saya, karena berdasarkan meraih level top, Anda patut bagus dalam semua aspek," ujarnya. "Saya ingin selaku striker paling tajam.

"Ketika saya melihat Kylian mencetak hat-trick, saya sangat gembira kepadanya karena dia seorang teman dan sesegera menyenangkan dia membantu tim menang. Haaland pun bermain bagus. Melihat itu melahirkan saya ingin melampaui apa yang saya catatkan saat ini.

"Saya menonton sedikit lagi semua striker top di dunia. Saya menyaksikan akan tersaling menolong ibarat [Robert] Lewandowski bersama Haaland, akan sungguh-sungguh pembunuh sejati. Sergio Aguero, Harry Kane bersama Luis Suarez semuanya saya lihat, bersama saya bisa mempelajari sesuatu akan masing-masing."

Bagaimanapun juga, idola sejati Kalimuendo adalah legenda Brasil Ronaldo, yang sempat bertemu secara singkat dempet Piala Dunia U-17 2019.

Ronaldo diberi tugas memberi medali ekstra dalam penentuan juara ketiga hadapan Brasil, sebuah pertandingan hadapan mana Kalimuendo mencetak hat-trick saat Prancis melibas Belanda.

"Segalanya berjalan begitu bergas," kenangnya. "Kami sewaktu mengambil medali kami atas ketua perwakilan kami mengatakan kepadanya 'dia bahwa mencetak semua gol' tentang saya.

"Dia menjawab: 'Ya, saya melihatnya. Selamat. Anda layak terus bermain seperti ini'. Saya melihat matanya dan mengatakan ala badan sendiri 'wow'. Saya benar-benar terpukau untuknya.

"Saya tidak hendak melupakan kata-kaperdebatan. Itu luar biasa. Gambaran itu hendak terukir selamanya di pikiran saya."

Jika Kalimuendo mampu mencapai level idolanya terbilang, maka langkah selanjutnya jauh didalam kariernya sungguh krusial.

Lens menguasai opsi demi merekrutnya secara permanen di musim panas ini, selama PSG ingin memantaunya terlebih dahulu.

Bagaimanapun agak, cukup jelas Kalimuendo mendapat rencana matang dalam menjalankan langkahnya menuju level puncak.

Banyak lulusan akademi PSG yang tidak mampu menembus tim reguler terdalam satu dekade terakhir. Rute tersebut mungkin pun tertudung baginya, tetapi tidak berarti dia tidak bisa bersinar dalam tempat lain.