Badan Geologi Temukan Lima Area bahwa Siap Dijadikan Blok Migas Baru

Badan Geologi Temukan Lima Area bahwa Siap Dijadikan Blok Migas Baru Badan Geologi Temukan Lima Area bahwa Siap Dijadikan Blok Migas Baru

Badan Geologi Kementerian Energi bersama Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat ada lima area yang siap dijadikan wilayah kerja minyak bersama gas bumi (migas) anyar. Lima area ini merupakan hasil studi yang dilakukan Badan Geologi beberapa tahun terakhir. 

Kepala Badan Geologi Rudy Suhendar mengatakan lima area tercantum sebagian agung tersebar hadapan daerah Timur Indonesia. Pertama, area West Singkawang yang terletak hadapan tiga daerah yakni Pontianak cucu, Sanggau, Sambas hadapan Kalimantan Barat. Area ini terdiri atas sebagian sedimen yang berpotensi menghasilkan hidrokarbon. Wilayah ini terindikasi memegang kandungan gas lebih agung daripada minyak.

Kedua, area Banyumas Basin atau Cekungan Banyumas pada Selatan pulau Jawa. Area ini terbentuk atas perkembangan gerakan tektonik.

Ketiga, Area Boka akan berada hadapan Papua. Badan geologi memprediksi ada potensi migas hadapan area terkandung.

Keempat, area nonkonvensional di sistem cekungan Kutai. Pada studi ini, Badan Geologi menilai ada potensi gas serpih atau shale di cekungan kutai basin. Cekungan ini ambang dengan sejumlah blok yang ada di Kalimantan Timur sebagaimana Makassar Strait.

Di area ini Badan Geologi menemukan tiga blok migas ialah Blok A, B, demi C. Tiga blok ini terindikasi gas demi total potensi gas dalam daerah (gas in place) sebesar 46,79 TCF. Perinciannya, potensi cadagan gas blok A sebesar 17,94 TCF, Blok B sebesar 9,7 TCF, demi Blok C sebesar 21,71 TCF.

Kelima, area West Agast dari Cekungan Sahul dari Papua. Dalam penemuan area aktual ini, studi untuk menemukan area ini luput langka menggunakan teknik geologi bagai seismik dua dimensi (2D). Area ini teridikasi memiliki cadangan migas.

Rudy mengatakan lima area temuan tim Geologi ini hendak diserahkan ke Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM bagi dipertimbangkan selaku wilayah kerja baru adapun siap dilelang. "Harapan kami ini bersetuju dilelang," kata dia dalam Jakarta, Kamis (15/11).

Menurut Rudy, lima area tersebut ekonomis kepada dikembangkan. Ia berharap upaya pencarian area baru ini dapat membuat Indonesia kembali menemukan lapangan-lapangan migas baru akan bisa dikembangkan. Studi akan dilakukan oleh Badan Geologi tersebut menggunakan devisa APBN akan dialokasikan kepada instansi tersebut setiap tahunnya.

Sejak 2010-2018, Badan Geologi telah menghasilkan 36 rekomendasi wilayah kerja migas nan berada dalam area terbuka. Jumlah terkemuka terdiri dari 33 rekomendasi wilayah kerja migas konvensional maka tiga rekomendasi wilayah kerja migas nonkonvensional.

Sebagai informasi, dari total 128 cekungan yang dipublikasikan Badan Geologi tahun 2009, tetapi 18 yang sudah berproduksi. Sementara, 12 lainnya sudah dilakukan pengeboran dengan penemuan. Lalu, 24 cekungan sudah dibor namun tanpa penemuan.

(Baca: 10 Blok Migas Berpotensi Besar Hasilkan Cadangan Jumbo)

Adapun, penemuan cadangan migas mutakhir diperlukan untuk mendukung produksi migas nasional. Apalagi saat ini produksi migas terus menurun.

Sebagai gambaran, tahun 1974, Indonesia bisa memproduksi minyak tenggat 1,7 juta barel per hari (bph). Namun data SKK Migs per 30 September 2018, produksi migas saja sekitar 774 ribu bph. Sementara itu, kebutuhan minyak dalam negeri bisa mencapai 1,6 juta bph. Artinya, saat kekurangan pasokan minyak ini dipenuhi melalui impor.