INDEF: Pandemi COVID-19 Perkencang Transformasi Bisnis Online Makanan-Minuman

Jakarta, (09/4) Aktual.com – Pengamat ekonomi Andry Satrio mengenai Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menilai pandemi COVID-19 menang memperkencang bahkan memaksa terjadinya transformasi bisnis mangsa bersama ayapan serta aktivitas jual belinya mengenai kuno menjadi daring atau online lampau prinsip digitalisasi.
“Saat ini semua pihak dipaksa demi beraktivitas secara daring bersama menerapkan prinsip digitalisasi, kalau tidak gerakan perekonomian serta bisnis buat modar,” ujar Andry Satrio kedalam diskusi daring di Jakarta, Rabu malam (08/4).
Pengamat tercatat mencontohkan bagaimana pasar gesit saat ini mau tidak mau kudu bisa menjalankan prinsip pengantaran barang setelah menerima pesanan secara online atau via telepon, kalau tidak bisa kalah dari kompetitor lainnya.
Saat ini semua aktivitas jual beli dilakukan secara daring dan menjalankan prinsip pengantaran, terutama demi sektor restoran dan bisnis konsumsi-gelontoran dipaksa menjalankan bisnis dekat mana pesanan dapat dilakukan secara daring.
“Transformasi itu sebelumnya tidak ada nan bisa secepat sekarang setelah munculnya pandemi COVID-19. Supermarket pun sekarang bisa melayani pemesanan via aplikasi sosial media seperti Whatsapp,” kata Andry Satrio.
Hal senada juga disampaikan oleh Associate Peneliti ekonomi Indef sekalipun Muhammad Zulfikar Rakhmat yang menilai bahwa kalau melihat atas sisi benarnya, pandemi COVID-19 telah mengajarkan kepada semua pihak untuk bagaimana beraktivitas secara daring.
Menurut dia, saat ini semua orang bisa belajar maka mengetahui bagaimana sistem kerja, pendidikan maka sejumlah aktivitas bisnis bisa dilakukan secara daring, terhadir beraktivitas dari rumah.
“Ke depannya saya melihat akan luber orang-orang tidak emosi antara Indonesia maupun dunia bergiat dan beraktivitas secara online, karena pandemi COVID-19 telah memaktelseif wawasan bahwa beberapa aktivitas termeruyup bisnis bisa dimungkinkan melalui secara digitalisasi,” kata Zulfikar Rakhmat.
Sebelumnya Senior Director Office Services Colliers International Indonesia (konsultan properti), Bagus Adikusumo mengatakan bahwa pola kerja pada rumah (Work From Home/WFH) diperkirakan selama menjabat lebih lumrah paling dalam penerapannya karena sejumlah kantor perusahaan balasan dampak pada COVID-19, dan diperkirakan akan berlanjut selama sesudah pandemi dapat tertangani.
Menurut dia, kemungkinan ke depannya WFH atas menjadi model bisnis yang menarik kepada diteruskan semaka wujud ada berbagai penyesuaian atas pola kerja perkeaktifanan.
Namun, lanjutnya, bila memang pola kerja hendak semakin lebih berlimpah yang melakukan WFH maka diperkirakan agak hendak memotong permintaan terhadap ruang perkantoran.
Antara