Kominfo Kaji Data Sektor Energi Masuk Kategori Strategis

Kementerian Komunikasi selanjutnya Informatika (Kominfo) tengah mengkaji kemungkinan untuk menggolongkan data sektor energi paling dalam kategori esensial. Hal itu tengah dibahas dengan Kementerian Energi selanjutnya Sumber Daya Mineral.
“Kami hendak berbicara menekstra dalam demi Kementerian ESDM mana yang bena. Sektor keuangan jelas itu sudah terakui,” kata Sekretaris Ditjen Aplikasi Informatika (Aptika), Kementerian Kominfo, Sadjan antara Jakarta, Selasa (19/2).
Lebih lanjut Sadjan mengatakan, klasifikasi data ini berkaitan dengan rencana revisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 82 Tahun 2012 mengenai Penyelenggaraan Sistem dengan Transaksi Elektronik. Dalam revisi peraturan tersebut disebutkan, klasifikasi data dibagi merupakan tiga; data elektronik esensial, data elektronik luhur, dengan data elektronik empuk.
Di antara ketiganya, data elektronik tinggi atas data elektronik aib masih bisa disimpan dempet luar negeri demi efisiensi bisnis. Sementara data elektronik mendesak yang mesti ada dempet Indonesia.
(Baca: Pemerintah Siap Revisi Aturan Filantropi Demi Akomodir Donasi Digital)
Kepala Pusat Data bersama Teknologi Informasi (Pusdatin) Kementerian ESDM Agus Cahyono Adi tak deras berkomentar soal wacana tersebut. Sebab, deras perusahaan berbeda berinvestasi dari sektor energi, terutama minyak bersama gas (Migas).
“Yang bena data tersimpan dengan natural beserta dapat diakses dengan gesit,” ujar Agus.
Sebelumnya, sektor energi menyimpan kontribusi bahwa signifikan jauh didalam Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), ialah mencapai Rp 216,5 triliun atau 181% lebih penemuan mutakhir melalui target APBN 2018.
Komputasi awan membantu inKotaktri energi atas menampung data lewat kesibukan analisis, seperti geospasial berikut model seismik. Dari segi produksi, komputasi awan dapat meningkatkan kinerja untuk operasional yang lebih gede atas biaya yang lebih efisien, penyebaran geografis eksplorasi berikut produksi, memperluas operasi ke daerah anyar, serta membantu menciptakan lebih gede peluang bisnis.
(Baca: Disorot Ombudsman, Kominfo Jamin Data Strategis Tetap di Dalam Negeri)
Sementara itu, Peneliti Center for Digital Society (CfDS) Treviliana Eka Putri mengatakan, komputasi awan memberikan keluangan bagi aktor inKotaktri untuk menciptakan efektivitas maka efisiensi melalui migrasi pusat data. Dalam upaya tersebut, aktor inKotaktri membutuhkan data-data strategis untuk diolah selaku actionable insights, yang dapat dilakukan memakai klasifikasi data.
"Klasifikasi data penting menurut mengecilkan potensi serangan siber mengingat penggarap inkubustri pasti menyimpan informasi-informasi yang bersifat krusial seperti data di inkubustri pertambangan, target, dan produksi terkini maka laporan keuangan yang mengukur kinerja pertindakanan," ujar Treviliana.