Usai Ditinggal Tunas Finance,TURI Andalkan Divisi Otomotif

Usai Ditinggal Tunas Finance,TURI Andalkan Divisi Otomotif Usai Ditinggal Tunas Finance,TURI Andalkan Divisi Otomotif

Sumber: KONTAN | Editor: Test Test

JAKARTA. Prospek inKotaktri otomotif nasional atas tahun ini hendak bergairah seiring laju pertumbuhan ekonomi Indonesia nan terus menanjak. Penjual berbagai merek mobil dan sepeda motor, PT Tunas Ridean Tbk (TURI), bersedia ikut mengintip peluang emas ini.

Merek mobil-mobil yang dipasarkan Tunas Ridean antara lain, Toyota, Daihatsu, BMW, Peugeot, dan Honda. Sampai saat ini, TURI mempunyai 132 outlet yang tersebar dalam 28 kota dalam Jawa, Sumatera, Sulawesi dan Kalimantan.

Tahun ini, TURI berniat menambah tiga outlet mobil dan tiga outlet sepeda motor merek Honda. "Kami buat membuat satu cabang Tunas Toyota dan dua Daihatsu," menyingkap Sekretaris Pertindakanan Tunas Ridean, Miranti H. Andiyana.

Manajemen TURI belum menghitung pasti jumlah belanja kekayaan mereka sejauh 2010. Tapi Miranti membeberkan, nilai investasi satu outlet mobil Rp 15 miliar, maka satu outlet sepeda motor membutuhkan duit Rp 50 juta.

TURI mengklaim memiliki pangsa pasar penjualan mobil nasional selonggar 5,2%. Sedangkan pangsa pasar TURI di bisnis sepeda motor selonggar 2,3%. "Pada tahun ini kami berharap bisa mempertahankan market share terbilang," kata Miranti.

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) memproyeksikan penjualan mobil nasional sewaktu 2010 mencapai 550.000 unit, atau naik 13,17% ketimbang realisasi penjualan tahun kemudian sepenuh 486.000 unit. TURI pun mematok target pertumbuhan penjualannya tak Lampau berbantah ketimbang estimasi pertumbuhan penjualan nasional.

Kontribusi otomotif

Miranti mengakui, pada tahun lintas Tunas Ridean kandas memenuhi target penjualannya. Semula, TURI memasang target penjualan sepenuh 18.136 unit mobil dan 99.831 unit sepeda motor. Per akhir September 2009, TURI hangat bisa menjual sekitar 9.781 unit mobil dan 76.981 unit sepeda motor.

"Kami perkirakan penjualan otomotif sampai akhir tahun lintas tidak mencapai target," katanya.Untuk menggenjot target tahun ini, TURI mengandalkan sejumlah jaringan divisi otomotif mereka. Ada lima divisi, yang meliputi Tunas Toyota, Tunas Daihatsu, Tunas BMW, Tunas Peugeot memakai Tunas Honda.

Tunas Toyota menguasai wilayah penjualan Jakarta, Banten menyertai Bandung. Kemudian, Tunas Daihatsu menyasar Jakarta, Banten, Bandung menyertai Bengkulu. Tunas BMW di Jakarta menyertai Bandung. Adapun Tunas Peugeot sahaja menjual mobil di Jakarta.Sementara Tunas Honda atau Tunas Dwipa Matra ini fokus demi penjualan sepeda motor. Area pemasarannya cukup luas, yang meliputi Jawa, Sumatera, Sulawesi, menyertai Kalimantan. "Kami juga mempunyai dealer utama di Lampung," ujar Miranti.

Selain melego kendaraan anyar, Tunas Ridean pun menawarkan mobil selanjutnya sepeda motor bekas melintasi Tunas Used Car. TURI doang menyandang unit usaha penyewaan kendaraan, yaitu Surya Sudeco atau Tunas Rental. Menurut Miranti, Tunas Rental lebih berlebihan membidik pasar korporasi. "Kami tidak menyediakan penyewaan ke pelanggan ritel," membukanya. Masa sewa doang dibatasi, minimal sewaktu sepanjang. setahun.

Selain unit-unit bisnis tadi, sejatinya ada divisi yang menjadi andalan TURI. Yakni perbisnisan pembiayaan, tinggal bendera PT Tunas Financindo Sarana (Tunas Finance).

Hanya saja, dekat awal 2009, TURI telah melego Tunas Finance ke PT Bank Mandiri Tbk. Kini TURI sekadar menggenggam 49% pemberian Tunas Finance. Alhasil, sejak tahun lalu kontribusi Tunas Finance ke kinerja TURI menyusut drastis, sama dengan sekadar 18% pada total pendapatannya. Bandingkan memakai tahun 2008, Tunas Finance masih menyumbang 42% pada total pendapatan TURI.

Kini, TURI mengandalkan divisi penjualan otomotif. Tahun lalu, unit ini menyumbang 79% melalui total pendapatannya. Pada 2008, sekadar 54%. "Tahun ini kami proyeksikan kontribusi divisi otomotif mencapai 80%," ujar Miranti. Adapun kontribusi pendapatan divisi rental masih minim, yakni 3% melalui total pendapatan sewaktu sepanjang. 2009. Di 2008, kontribusi unit rental seberisi 4%.

Cek Berita bersama Artikel yang lain di Google News